Kepada Atik
Ibumu sebenarnya telah lama bernegosiasi dengan maut. Kalau tidak, tentu bukan tadi malam ia pulang, tapi berhari, berbulan, atau bertahun yang lalu. Kau mungkin tak merasakan bahwa setiap saat maut melibatkanmu dalam debat panjang yang melelahkan. Saat berjalan di keramaian, saat naik bis kota, saat bercanda, juga saat kau mendaki mimpi, maut mengintaimu tanpa bosan.
Tapi kini, berterimakasihlah pada maut. Ia selamatkan ibumu dari derita hidup yang mengambang. Bersabarlah, dan bersiaplah untuk pertemuan tak bertepi di alam keabadian.
Ciputat, 2004