- Goldbeere – The long and winding road (flickr.com)
Aku sempat memikirkanmu beberapa lama, sepanjang waktu saat terjaga, meraba-raba hati apakah jatuh cinta. Tak berani kusimpulkan itu dengan segera sebab aku tak percaya pada cinta pandangan pertama. Barangkali aku tengah berada di perjalanan menuju ke sana, pada jalan yang gerbangnya telah sama-sama kita buka – lewat perjumpaan itu.
Aku berjalan pelan. Berulang-ulang kutengok belakang. Kalau kau hendak ikut, lekaslah. Atau berlarilah agar kesunyianku segera sirna. Kalau tidak maka tutuplah kembali gerbang itu dan biarkan jalan yang kulalui hilang bersama jiwaku yang malang.
2002
Pingback: Merawat Tradisi Blogger « Ahmad Makki
waahh.. puisinya udah jadul juga ya??
Asep:
Iya. Sebulan ini gak punya tulisan baru. Akhirnya yang ada saja. Puisi masih banyak, tapi jadul semua.
Pingback: Survival’s Blogger Award | Ahmad Makki
hmmm… sepertinya,masih memikirkan dia ya.
kalaupun dia memilih menutup gerbangnya,apakah masih merasa sekehilangan itu?… sampai sekarang?
oh malangnya….
==> billy
ya.. jadul bgt, hehe..
Asep:
Biasa aja lagi..
Assalamualikum kang Asep.
piye kabare? denger2 lg terbuai imaji surga neh..selamat ya..kamu mendapatkan yang terbaik.
Asep:
Walaikumsalam Mas Mus.
Terima kasih. Saya tunggu juga kabarnya sampean.
Pingback: Merawat Tradisi Blogger ala Makki « The Nafi’s Story
assalamualaikum…..
saya boleh minta artikel nya pak.buat tugas semester cari artikel.
@Waalaikumussalam, silakan. Teirma kasih telah berkunjung. Selamat menikmati sajian di sini.