Pemakaian Sehari-hari
Ada tiga kata dalam bahasa Indonesia yang sering terbalik-balik artinya, yaitu acuh, geming, dan kasat(-mata). Mungkin kita pernah mendengar atau membaca kalimat semacam ini, dalam lagu maupun ungkapan sehari-hari:
”Telah kuberikan segalanya untukmu, tapi kau tetap acuh padaku.”
Yang dimaksud acuh adalah tidak peduli.
”Meski terus dibujuk, ia tak bergeming sedikit pun.”
Di sini, bergeming berarti goyah atau bergerak.
”Melukiskan Engkau/ yang kasatmata namun ada.”
Kasatmata maksudnya tidak tampak oleh mata.
Benarkah demikian? Bagaimana arti ketiga kata itu dalam kamus?
Arti dalam Kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga, 2005) menjelaskan:
Acuh berarti peduli; mengindahkan. Mengacuhkan berarti memedulikan atau mengindahkan.
Geming atau bergeming artinya diam saja; tidak bergerak sedikit juga.
Kasatmata berarti dapat dilihat; nyata; konkret; maujud.
Terang bahwa pemakaian sebagian orang atau kalangan atas ketiga kata tersebut kerap berkebalikan dengan pengertian asli kata itu dalam kamus. Tapi orang yang tahu tidak akan begitu. []
Kalau sehari-hari saya sering mendengar “Dia tidak bergeming walaupun telah diancam”. Dari kalimat itu saya berfikiran bahwa tidak bergeming = tidak bergerak, tidak menanggapi, tidak melakukan tindakan yang dimau oleh orang lain. Bagaimana ini ? Mohon dijelaskan. Terima kasih.
Asep:
Kalimat tsb salah. Bisa diperbaiki dengan “Dia tetap bergeming walaupun telah diancam”. Pengertian bergeming telah disinggung di atas. Terima kasih.
hahhahaa,betul sekali… saya terkadang suka aneh mendengar kata berkebalikan tersebut. Kenapa gejala ini bisa terjadi ya…
klo kata acuh mungkin mungkin berkesan “tidak peduli” karena penggalan kata “cuh” yang seakan memberi nuansa berpaling dari pandangan(menhindar).
salam acuh dari saya yang tetap bergeming memandang komputer yang kasatmata
Asep:
Itulah living language, bahasa yang hidup di masyarakat. Kadang-kadang bahasa yang berkembang di masyarakat memengaruhi aturan berbahasa, atau setidaknya memerkaya kosakata.
Ada lagi kata yang sering terbalik-balik: usah.
Salam.
halo bung asep, pengetahuan ini bermanfaat sekali buat saya,
bolehkah saya share di blog saya juga?
trims. 🙂
@Sama-sama.
ya bener. sering diucapkan namun tdk sadar kalo salah
kalau usah = apa??
kalau tak usah = apa??
@Usah = perlu
Tak usah = tak perlu
Saya baru mau protes kpd para “tukang bikin lagu” lho ttg ini. Karena kebanyakan yang bikin “ngaco” emang mereka tuh. “Ngaconya” di patenin, lagi. Kecil tapi fatal. Good for you udah bikin post ini, se-enggak-nya bisa menjawab pertanyaan yang dulu terbingung-bingung. Semoga kedepannya nggak ada lagi yang keliru. Thanx
Bung Asep, mengenai kata bergeming ada yang mengatakan bahwa kalau dilihat dari bahasa melayunya, asal katanya dari gamang dan artinya memang ‘bergerak (sedikit bergerak)’. Apa tidak mungkin yang menyusun KBBI salah?
@Sangat mungkin yang menyusun KBBI salah, dan contohnya banyak. Tapi saya meragukan bahwa kata “geming” berasal dari kata Melayu “gamang”. Bukankah bahasa Indonesia sendiri punya entri kata “gamang”, yang artinya “merasa takut, ngeri, khawatir, misalnya ketika melihat ke bawah”?
ganti topik gan …. mau tanya mana yang benar, MEMENANGI atau MEMENANGKAN ?
@Terima kasih. Menurut saya sama saja. Mirip dengan Menamai dan Menamakan.
Maaf saya ikut urun rembug. Menyoal kata “memenangi” dan “memenangkan”. Sepengetahuan saya waktu di SMA dulu, Bapak Guru Bahasa Indonesia saya mengatakan bahwa akhiran “i” itu menunjukkan si subjek terlibat/aktif. Contoh Koko menyeberangi sungai dengan hati-hati. Itu berarti Koko sendiri lewat/melintasi sungai itu. Dalam konteks kata “memenangi”, contoh kalimatnya: Tim SMAN 1 memenangi pertandingan bola basket kemarin sore. Itu berarti Tim SMAN 1 bermain dalam pertandingan melawan tim lain dan menang. Sedangkan akhiran “kan” menunjukkan si subjek melakukan sesuatu “untuk/terhadap…..” Contoh: Koko menyeberangkan adiknya melewati sungai alirannya deras itu. Itu berarti si Koko mengambil adiknya dari pinggir satu ke pinggir yang lain. Atau terkait dengan kata “memenangkan”, Wasit Abdul Manik memenangkan Tim SMAN 1 dalam pertandingan bola basket kemarin sore. Itu berarti Wasit Abdul Manik melakukan tindakan tertentu dalam kapasitas kewasitannya dan menyatakan bahwa Tim SMAN 1 menang atas lawannya.
Demikian pendapat saya. Terima kasih.
Dapet ilmu lagi, terima kasih om., m(_ _)m
saya sering bingung setiap baca cerpen, novel, atau yang hits sekarang —fanfic—, yang sering menggunakan kata-kata tersebut. saya jadi merubah-rubah dan berfikir ulang untuk memahami isi dan maksud kalimat yang ingin disampaikan penulis.
saya juga ingin coba-coba membuat sebuah cerpen, namun karena beberapa kata yang memilik berbagai maksud itu, saya selalu menyerah sebelum memulai karena tak ingin membuat orang salah memahami tulisan yang saya buat.
@Sama-sama, Yayak. Terima kasih telah mampir di sini. Menurut saya kalau mau nulis ya nulis aja, di tahap awal tidak perlu memusingkan soal-soal teknis ejaan dsb, nanti bisa diperbaiki setelah tulisan selesai.
Bergeming=bergerak/goyah
Tak bergeming=diam/kokoh/tak bergerak/tak goyah.
Andapun terbalik mengartikannya :b
Entenya aja yang gak paham, makanya dibaca dulu sampai selesai.
dia “tidak bergeming” maksud hati dia “tidak bergerak”. maksud loo? justru bergerak.
http://kbbi.web.id/kasatmata
http://kbbi.web.id/acuh
http://kbbi.web.id/geming
Lu udah kebalik semua dah tuh … update dong
@terimakasih kunjungannya. Tolong baca artikel di atas sampai selesai.