Inilah buku-buku yang kubaca di bulan Februari 2011 . Seluruhnya ada lima:
1. Kilatan Pedang Tuhan, Kamran Pasha
Ini novel tentang Perang Salib, tentang pertarungan antara Sultan Shalahuddin sang Pembebas Yerusalem dan Raja Richard si Hati Singa. Diterbitkan oleh Zaman, novel ini dipinjamkan Husnil kepadaku untuk keperluan resensi. Kubaca di awal bulan Februari.
2. Kemi: Cinta Kebebasan Yang Tersesat, Adian Husaini
Adian Husaini, kritikus Islam Liberal itu, kini melancarkan kritiknya lewat novel. Di novel ini, orang-orang Liberal digambarkan sebagai orang yang tidak ikhlas dalam misinya, tak lebih hanya mengejar uang (dari dana asing) dan popularitas. Sebaiknya kita tidak memandang novel ini dari sudut sastra, tapi dari gagasan-gagasannya. Novel ini kubaca di Perpustakaan al-Hakim BSD dalam tiga kesempatan, di bawah tanggal 10.
3. Keruntuhan Teori Evolusi, Harun Yahya
Buku ini kubaca dalam versi digital. Sebetulnya sudah lama aku membacanya, tapi tidak sebanyak bulan ini. Aku tidak suka gaya Harun Yahya yang seolah paling tahu kebenaran, tapi kritik-kritiknya terhadap teori evolusi patut diperhatikan. Selain buku ini, kubaca pula judul-judul lain dari Harun Yahya, tapi tidak utuh.
4. Hafalan Shalat Delisa, tere-liye
Novel paling mengharukan yang pernah kubaca. Bikin air mata menitik berkali-kali. Tekniknya biasa, ide ceritanya sederhana. Tapi karakter yang diangkat dan peristiwa yang diceritakan memang sangat mendukung. Seorang anak perempuan enam tahun dalam momen tsunami Aceh 2004.
Novel ini kupinjam pada Sabtu tanggal 12 dari Lina Lsety, dan dia pinjam dari Siti Muizah. Kubaca tanggal 15-17.
5. Memahami Islam Jawa, Bambang Pranowo
Sebuah karya antropologi, menggunakan metode penelitian seperti Clifford Geertz, yaitu participant observation, dan bentuk laporan thick description, namun dengan hasil membantah Geertz. Sebagaimana umum ketahui, Geertz dalam buku The Religion of Java membagi cara beragama masyarakat Jawa ke dalam tiga kategori, santri, abangan, dan priayi. Menurut BP, kategorisasi semacam itu tidak bisa dipertahankan lagi khususnya di masa sekarang.
Aku membaca buku ini dalam keperluan sebagai proof reader (pemeriksa ejaan dan salah ketik). Sebetulnya buku ini telah diterbitkan oleh Alvabet dan akan dicetak ulang, namun ada beberapa kesalahan ketik dan ejaan sehingga perlu diperiksa lagi.
Pingback: apa buku pavorit anak palembang? | Indonesia Search Engine
kang, ini ada awad blog http://sikupu.wordpress.com/2011/03/17/delapan/