Generasi sebelum kita telah melakukan kesalahan besar: yaitu beranak terlalu banyak. Dan kini, karena luas bumi tidak pernah bertambah, generasi kita hidup dalam krisis lahan yang akut. Terlalu banyak manusia yang berebut lahan, sehingga hanya sebagian kecil yang kebagian. Sebagian besar generasi kita, terutama yang hidup di perkotaan, tinggal di rumah kontrakan. Sebagian lagi tinggal di rumah kecil punya sendiri, namun dengan risiko terbelit utang belasan tahun. Utang itu akan menjadi utang seumur hidup manakala anak mereka bertambah dan rumah kecil itu tak cukup lagi, sehingga mereka harus menukar rumahnya dengan rumah yang lebih besar, dengan risiko memperpanjang masa bayar cicilan.
Selanjutnya, generasi anak-anak kita dapat dipastikan hidup di antara populasi dunia yang lebih padat lagi. Mereka akan berebut lahan dengan lebih banyak lagi orang. Harga tanah makin mahal, yang mampu membelinya makin sedikit, dan sebagian besar harus ngontrak atau mencicil.
Haruskah kita mengulangi kesalahan generasi sebelum kita?
Kita berhak melahirkan keturunan. Tapi ingat, mereka akan mewarisi kondisi bumi yang lebih sulit daripada masa kita (yang juga sudah sulit ini). Jika kita sekarang ini masih bisa ngontrak, bukan tidak mungkin anak-anak kita kelak bahkan tidak kebagian kontrakan. []
mungkin kesalahan generasi sekarang, lebih parah lagi dampaknya untuk generasi yang akan datang.
semoga saja tidak begitu.