Denny Indrayana. Bayangkanlah situasinya.
Pada malam Senin itu, bisa saja dia pulang ke rumahnya yang bagus, mencium kening anak-anaknya sebelum tidur, lalu merebahkan diri di kasur empuk seraya mendekap hangat istrinya. Tapi dia memilih pergi ke sebuah penjara jauh di Pekanbaru, bersama orang-orang bertutup kepala seram, menemui orang-orang yang sama sekali tidak bisa dipeluk atau dicium, dan menyeret keluar orang-orang jahat dengan barang-barang haram perusak mental generasi bangsa.
Lalu besoknya orang-orang mencaci-maki dia, menuduh dia sok kuasa, bahkan menyuruh dia mundur dari jabatannya.
Apa yang sudah dilakukan orang-orang itu untuk bangsa dan umat ini?
Maju terus, Bung Denny. Semoga Allah selalu memberikan petunjuk kepada anda, menjaga anda dari niat buruk dan tindakan keliru, serta dari ucapan negatif orang-orang yang tak mengerti. Amin. []
maju terus
Ya, mungkin masyarakat harus lebih banyak belajar menganalisis suatu persoalan, soalnya yg sekarang terjadi..pembentukan opini sangat ditentukan oleh elit partai, atau org-2 yg tdk menyukai, serta media..media jg kurang proporsional dlm menyajikan berita..bs dilihat komentator sangat memiliki penilaian yg subyektif…sementara ini, Bung Deny memang banyak yg tidak menyukai, tp masyarakat harus pandai menilai…sy rasa bung deni bagus, dia tdk hanya bicara tp menunjukkan kinerja…bg yg gak suka “agak gerah” sih…
Yah biasa itu mah…..sirik aja yg ga suka dengan mas denny….beliau itu orang bagus, punya kinerja. ga kayak anggota DPR yg bisanya mencela,ngomong sok pro rakyat..telek kucinglah itu.
Hal ginian no comment deeh